TITIK SUNNAH DALAM BERBERKAM
Assalamu’alaikum waroh matullohi wa barokhatuhu..
Salam sukses dan sejahtera untuk anda sekalian, alhamdulillah dengan rohmat Allah SWT kami masih bisa berbagi pengetahuan seputar kesehatan dan tatacara pengobatan yang dianjurkan islam.
Untuk kesempatan kali ini kami akan berbagi pengetahuan seputar titik-titik sunnah dalam berbekam yang pernah dilakukan Nabi ketika beliau melakukan bekam.Banyak sekali rujukan mengenai salah satu sunnah nabi ini, akan tetapi kami ambil beberapa referensi yang sudah masyhur dikalangan masyarakat . Pada dasarnya titik-titik sunnah dalam berbekam ini sudah pernah kita lakukan dalam berbekam, mungkin beberapa dari anda bahkan sudah tidak asing lagi dengan titik ini.
Baik kita awali dengan hadist yang diriwayatkan oleh sayyidina Annas bin Malik ra
- Dari Anas bin Malik ra, beliau bercerita : “Nabi Saw pernah berbekam ketika beliau tengah melakukan ikhrom karena rasa sakit beliau rasakan dikepalanya.”(shahih ibnu khuzaimah) karya al-a’zhami (IV?187)
- Dari Anas bin Malik ra, beliau berkata :”Bahwa Nabi Saw pernah berbekam ketika beliau tengah berikhrom dibagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya.”
- Dari Abdullah bin Buhainah ra, beliau bercerita:”Roululloh Saw berbekam dibagian tengah kepalanya sedang beliau tengah berikhrom karena pusing yang beliau rasakan.”(HR.Bukhory)
- Dari Ibnu Umar ra, beliau bercerita :”Nabi Saw pernah berbekam dikepalanya dan menyebutnya dengan ‘Ummu Mughits.”(Kitab al-fawaaid)
- Dari Jabir ra, Beliau bercerita:”Sesungguhnya Nabi Saw jatuh dari kuda dan menimpa batang pohon, sehingga kaki beliau patah . Waki ra berkata :”sesungguhnya Nabi Saw berbekam dibagian kaki yang terkilir.”(Shohih Ibnu Majjah )
- Dari Anas bin Malik ra, :”Bahwa Nabi Saw pernah berbekam dikedua urat merih (vena jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.”(HR.Abu Dawud)
- Dari Jabir ra :”Nabi Saw pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.” (shohih Ibnu khuzamah)
- Dari Abu Kabsyah al-Anmari ra :”Rasululloh Saw pernah dibekam dibagian tengah kepalanya dan diantara kedua pundaknya. Dia Beliau bersabda:”Barangsiapa mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudhorot baginya untuk mengobati sesuatu dengan sesuatu.” ( Shohih Sunnah Abu Dawud (no.3268) lihat juga dikitab Jaami’ul Ushuul (VII/541)
- Disebutkan oleh Abu Nu’aim didalam kitan ath-thibbun nabawi, sebuah hadist marfu’:”Kalian harus berbekam di jauzatil qomahduwah, karena sesungguhnya ia dapat menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah kusta.
Itulah beberapa hadist tentang titik-titik bekam. Dalam berbekam hendaknya berhati-hati dan tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal penting yang haru diperhatikan ketika kita membekam dan berbekam. Berikut adalah beberapah hal yang harus diperhatikan dalam kita melakukan proses bekam.
- Bekam tidak dianjurkan kepada :
- Penderita diabetes akut kecuali ditangani oleh juru bekam yang sudah benar-benar ahi
- Pasien yang fisiknya sangat lemah
- Penderita infeksi kulit yang merata
- Anak-anak penderita dehidrasi (kekurangan cairan) tidak dianjurkan melakukan bekam basah.
- Penderita kanker darah
- Penderita hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi parah. Adapun bila kondisi sudah tidak parah atau penyakit tersebut merupakan penyakit menahun maka tidak mengapa untuk berbekam.
- Pengidap penyakit kuning hepatitis, kecuali alat bekamnya khusus
- Pasien yang melakukan cuci darah
- Pasien yang mengalami kelainan klep jantung, kecuali dalam pengawasan dokter dan orang yang sangat ahli bekam
- Pasien yang mengkonsumsi obat pengencer darah, kecuali dengan sangat hati-hati melakukan berbekam
Demikian beberapa hal yang berhubungan dengan bekam, semoga bermanfa’at dan sejahtera serta sehat dengan solusi sehat ala nabi bersama Miftahussyifa Bengkulu.